Rabu, 07 Desember 2011

Konferensi Media Islam Akan Deklarasikan Kode Etik Jurnalis Muslim

[Segera Bangkit]
Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Media Islam Internasional ke-2. Konferensi ini akan dilangsungkan pada 13-15 Desember mendatang di Hotel Sultan Jakarta, dan rencananya bakal dihadiri sekitar 400 peserta dari negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan juga negara non anggota OKI. Konferensi ini diharapkan bisa memberi keseimbangan informasi mengenai Islam dan masyakarat Muslim di seluruh dunia.

Konferensi akan menghadirkan 20 pembicara utama (keynote speaker) dari berbagai negara termasuk Indonesia seperti Prof DR Azyumardi Azra, Prof DR Komaruddin Hidayat, DR Alwi Dahlan dan Parni Hadi. Dijadwalkan konferensi ini akan dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan untuk penutupannya dijadwalkan kehadiran wakil presiden.

Dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat, mengatakan, Konferensi kali ini ditujukan untuk meningkatkan kerja sama dan membentuk jejaring di antara negara Islam di bidang pengembangan informasi dan teknologi komunikasi.

“Konferensi ini tidak akan menyisipkan agenda politik. Namun tidak menutup kemungkinan, dalam konferensi tersebut akan dibahas pula masalah terorisme dan Palestina.Streotipe mengenai terorisme dan Islam itu memang diakibatkan karena adanya ketidakseimbangan informasi. Begitu juga dengan Palestina,'' kata Bahrul.

Lebih lanjut Bahrul menjelaskan, definisi media Islam yang terlibat dalam konferensi ini tidak merujuk pada identitas keagamaan. Namun labelisasi Islam di sini lebih menunjukkan media-media yang terdapat di negara-negara bermayoritas muslim.

Selain itu, konferensi ini bertujuan meningkatkan kerjasama dalam bidang media dan informasi negara-negara Islam, sehingga menghasilkan networking yang kokoh dalam upaya memajukan dan meningkatkan pengetahuan umat Islam pada umumnya, dan memajukan industri media islam pada khususnya, serta mengantisipasi persoalan-persoalan yang muncul dan merugikan umat Islam.

Sementara itu untuk konferensi ini, Pemerintah RI dalam hal ini Kementerian Agama (Kemnag) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerjasama dengan Rabithah Alam Islami (Ikatan Islam se-Dunia) NGO yang berpusat di Makkah, Arab Saudi. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari konferensi pertama yang pernah digelar pada 1980.

Konferensi Media Islam Internasional ke-1 pernah diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 1-3 September 1980 yang diikuti oleh 327 peserta dari 49 negara. Saat itu Delegasi RI diketuai oleh Menteri Penerangan RI.

Pada konferensi tahun 1980 tersebut telah dihasilkan deklarasi Jakarta yang berisi kode etik wartawan Islam; penetapan Sekjen Rabithah Alam Islami (Ali Al Harakan) sebagai Sekjen tetap Media Massa Islam sedunia yang berkedudukan di Makkah; dan Pendirian Dewan Tertinggi Penerangan Islam yang berkedudukan di Makkah. (Desastian)

1 komentar:

  1. Falsafah (prinsip) kebangkitan yang hakiki adalah sebuah mabda' (ideologi) yang mengga­bungkan fikroh dan thoriqoh secara terpadu. Idiologi tersebut adalah Islam. Sebab, Islam adalah sebuah aqidah yang memancarkan sebuah sistem untuk mengatur seluruh urusan negara dan umat, dan mampu memecahkan seluruh masalah kehidupan.

    BalasHapus